Thursday, October 22, 2009

TAFSIR AL FATH.

..بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[48.1] Sesungguhnya Kami telah membuka bagi perjuanganmu (wahai Muhammad) satu jalan kemenangan yang jelas nyata,

[48.2] Kemenangan yang dengan sebabnya Allah mengampunkan salah dan silapmu yang telah lalu dan yang terkemudian, dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu, serta menambahkanmu hidayah ke jalan yang lurus (dalam mengembangkan Islam dan melaksanakan hukum-hukumnya).

[48.3] Dan dengan sebabnya Allah memberikanmu pertolongan (untuk mencapai kejayaan) dengan sepunuh-penuh dan sehandal-handal pertolongan (yang tidak ada bandingannya).[48.4] (Tuhan yang membuka jalan kemenangan itu) Dia lah yang menurunkan semangat tenang tenteram ke dalam hati orang-orang yang beriman (semasa mereka meradang terhadap angkara musuh) supaya mereka bertambah iman dan yakin beserta dengan iman dan keyakinan mereka yang sedia ada; pada hal Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menolong mereka); dan Allah adalah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.

[48.5] (Allah melakukan yang demikian) supaya ia memasukkan orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan - ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dengan keadaan kekal mereka di dalamnya, serta menghapuskan dosa-dosa mereka; dan adalah yang demikian itu pada sisi Allah merupakan kejayaan yang besar (untuk mereka);

[48.6] Dan supaya Ia menyeksa orang-orang munafik - lelaki dan perempuan, dan orang-orang musyrik - lelaki dan perempuan, yang menyangka terhadap Allah dengan sangkaan yang buruk (bahawa Ia akan mengecewakan RasulNya). Atas merekalah tertimpanya bala bencana yang dibawa oleh peredaran zaman; dan (selain itu) Allah murkai mereka dan melaknatkan mereka serta menyediakan untuk mereka neraka Jahannam; sedang neraka Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.

[48.7] Dan Allah menguasai tentera langit dan bumi (untuk menyeksa orang-orang yang derhaka); dan Allah adalah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

[48.8] Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (wahai Muhammad) sebagai Rasul yang menjadi saksi (yang diterima keterangannya), dan sebagai pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman), serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar).

[48.9] (Kami mengutusmu wahai Muhammad) supaya engkau dan umatmu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan supaya kamu kuatkan ugamaNya serta memuliakanNya, dan supaya kamu beribadat kepadaNya pada waktu pagi dan petang.

[48.10] Sesungguhnya orang-orang yang memberi pengakuan taat setia kepadamu (wahai Muhammad - untuk berjuang menentang musuh), mereka hanyasanya memberikan pengakuan taat setia kepada Allah; Allah mengawasi keadaan mereka memberikan taat setia itu (untuk membalasnya). Oleh itu, sesiapa yang tidak menyempurnakan janji setianya maka bahaya tidak menyempurnakan itu hanya menimpa dirinya; dan sesiapa yang menyempurnakan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka Allah akan memberi kepadanya pahala yang besar.

[48.11] Orang-orang "A'raab" (kaum Arab Badwi) yang ketinggalan tidak turut (bersama-sama denganmu ke Hudaibiyah), akan berkata kepadamu (wahai Muhammad): "Kami telah dihalangi oleh urusan menjaga keselamatan harta benda dan anak isteri kami; oleh itu, pohonkanlah ampun kepada Allah untuk kami". Mereka berkata dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah (wahai Muhammad: "Jika demikian sebab ketinggalan kamu) maka adakah sesiapa yang berkuasa mempertahankan kamu daripada terkena atau menerima sesuatu ketetapan dari Allah jika Ia tetapkan kamu ditimpa bahaya atau beroleh manfaat? (Tidak ada sesiapapun, dan apa yang kamu katakan itu bukanlah menjadi sebab) bahkan Allah adalah Maha Mendalam pengetahuanNya tentang sebab ketinggalan yang kamu lakukan itu (dan Ia akan membalasnya).


[48.12] "(Itu bukanlah sebabnya) bahkan sebabnya kamu telah menyangka bahawa Rasulullah dan orang-orang yang beriman (yang pergi berperang akan binasa semuanya dan) tidak akan kembali lagi kepada akan isteri dan keluarga masing-masing selama-lamanya; dan sangkaan yang demikian itu diperelokkan (oleh Syaitan) di dalam hati kamu (serta menerimanya); dan lagi kamu telah menyangka berbagai-bagai sangkaan yang buruk (terhadap ugama Allah yang dibawa oleh RasulNya); dan (dengan itu) menjadilah kamu kaum yang rosak binasa".


[48.13] Dan (ingatlah bahawa) sesiapa yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Kami sediakan bagi orang-orang kafir itu api neraka yang menjulang-julang.

[48.14] Dan (ingatlah juga bahawa) kuasa pemerintahan langit dan bumi adalah hak kepunyaan Allah, Ia berkuasa mengampunkan sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga berkuasa menyeksa sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.


[48.15] Orang-orang (munafik) yang tidak turut berjuang (bersama-sama kamu) akan berkata semasa kamu pergi (mengepong musuh serta) mendapat harta rampasan perang: Biarkanlah kami turut serta dengan kamu!" Mereka (dengan itu) hendak mengubah janji Allah (yang menentukan hanya orang-orang yang turut hadir di Hudaibiyah sahaja yang berhak mendapat harta rampasan perang itu). Katakanlah (wahai Muhammad): "Kamu tidak dibenarkan sama sekali turut serta dengan kami; demikianlah Allah menegaskan (larangan itu) semenjak dahulu lagi". Mereka akan berkata pula: "(Bukan Tuhan yang melarang) bahkan kamu dengki kepada kami", (apa yang mereka katakan itu tidaklah benar), bahkan mereka tidak faham kecuali sedikit sahaja; (mereka hanya faham tentang kehidupan dan kesenangan dunia semata-mata).


[48.16] Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang tidak turut berjuang (bersama-samamu) dari kalangan kaum-kaum Arab Badwi: "Kamu akan diajak menentang satu kaum (penceroboh) yang sangat kuat gagah supaya kamu memeranginya, atau mereka menurut perintah Islam (secara damai). Jika kamu taat (menjalankan perintah Allah ini), Allah akan mengurniakan kamu dengan balasan yang baik (di dunia dan akhirat), dan kalau kamu berpaling ingkar seperti keingkaran dahulu, nescaya Allah akan menyeksa kamu dengan azab yang tidak terperi sakitnya".


[48.17] Tidaklah menjadi salah kepada orang buta, dan tidaklah menjadi salah kepada orang tempang, dan tidaklah menjadi salah kepada orang sakit (tidak turut berperang, kerana masing-masing ada uzurnya). Dan (ingatlah), sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan dimasukkanNya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; dan sesiapa yang berpaling ingkar, akan diseksaNya dengan azab yang tidak terperi sakitnya.[48.18] Demi sesungguhnya! Allah reda akan orang-orang yang beriman, ketika mereka memberikan pengakuan taat setia kepadamu (wahai Muhammad) di bawah naungan pohon (yang termaklum di Hudaibiyah); maka (dengan itu) ternyata apa yang sedia diketahuiNya tentang (kebenaran iman dan taat setia) yang ada dalam hati mereka, lalu Ia menurunkan semangat tenang tenteram kepada mereka, dan membalas mereka dengan kemenangan yang dekat masa datangnya;


[48.19] Dan juga dengan banyak harta rampasan perang, yang mereka akan dapat mengambilnya. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha kuasa, lagi Maha Bijaksana.


[48.20] (Sebagai memuliakan orang-orang yang memberi pengakuan taat setianya di Hudaibiyah, Tuhan menujukan firmannya kepada mereka): Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang kamu akan mengambilnya, lalu Ia menyegerakan untuk kamu harta rampasan perang ini, serta Ia telah menahan tangan manusia (pihak musuh di situ) daripada menyerang kamu; (Allah melakukan yang demikian supaya kamu beroleh manfaat) dan supaya menjadi tanda (yang membuktikan kebenaran janjiNya) bagi orang-orang yang beriman, dan juga supaya Ia menambahkan kamu hidayah ke jalan yang lurus.


[48.21] Dan ada lagi harta rampasan lain yang kamu belum dapat menguasainya, (tetapi) Allah telah memelihara harta itu dengan kekuasaanNya (untuk kamu mendapatnya); dan (ingatlah), Allah adalah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.


[48.22] Dan sekiranya orang-orang kafir (dari penduduk Makkah) itu memerangi kamu (di Hudaibiyah), tentulah mereka akan berpaling melarikan diri dengan kekalahan; kemudian mereka tidak akan beroleh sesiapapun yang menjadi pelindung atau memberikan pertolongan.


[48.23] (Kekalahan orang-orang yang menentang Rasul Allah sudah tetap menurut) "Sunnatullah" (peraturan Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu lagi; dan engkau tidak akan mendapati sebarang perubahan bagi cara dan peraturan Allah itu.


[48.24] Dan Dia lah yang telah menahan tangan mereka (yang musyrik) daripada melakukan perkara yang buruk terhadap kamu, dan tangan kamu daripada berbuat demikian kepada mereka di kawasan Makkah, sesudah Ia menjadikan kamu dapat menewaskan mereka. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan.


[48.25] Mereka itulah orang-orang yang kafir dan menghalang kamu daripada masuk ke masjid Al-Haraam (Makkah Al-Mukarramah) serta (menyebabkan) binatang-binatang korban (yang kamu bawa): tertahan dari sampai ke tempat sembelihannya. Dan kalaulah tidak kerana kemungkinan kamu akan melakukan pembunuhan yang tidak sengaja terhadap beberapa orang yang beriman, lelaki dan perempuan, yang ada di antara orang-orang kafir itu, pada hal kamu tidak mengetahui mereka beriman, yang akibatnya kamu akan menanggung kesusahan dan dukacita disebabkan pembunuhan mereka, - (tentulah diizinkan kamu menyerang kaum musyrik yang mengancam kamu itu). (Tetapi tidak diizinkan) kerana Allah hendak memasukkan sesiapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya. Kalaulah mereka (penduduk Makkah - yang beriman dan yang musyrik) itu berpisahan (di antara satu puak dengan yang lain), tentulah Kami menyeksa orang-orang yang kafir dari mereka dengan seksa (di dunia) yang tidak terperi sakitnya.


[48.26] (Ingatlah dan kenangkanlah ihsan Tuhan kepada kamu) ketika orang-orang yang kafir itu menimbulkan perasaan sombong angkuh yang ada dalam hati mereka (terhadap kebenaran Islam) - perasaan sombong angkuh secara Jahiliyah (yang menyebabkan kamu panas hati dan terharu), lalu Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman (sehingga tercapailah perdamaian), serta meminta mereka tetap berpegang kepada "Kalimah Taqwa", sedang mereka (di sisi Allah) adalah orang-orang yang sangat berhak dengan "kalimah Taqwa" itu serta menjadi ahlinya. Dan (ingatlah), Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

[48.27] Demi sesungguhnya! Allah tetap menyatakan benar RasulNya dalam perkara mimpi itu dengan kenyataan yang sebenar; iaitu sesungguhnya kamu tetap akan memasuki Masjid Al-Haraam - insya Allah (pada masa yang ditentukanNya) - dalam keadaan aman (menyempurnakan ibadat umrah kamu) dengan mencukur kepala kamu, dan kalau (tidak pun) menggunting sedikit rambutnya, serta kamu tidak merasa takut (akan pengkhianatan musuh sehingga kamu keluar balik dari situ). (Allah mengangguhkan berlakunya kenyataan itu) kerana Ia mengetahui (adanya feadah dalam penangguhan itu) yang kamu tidak mengetahuinya; maka Ia menyediakan sebelum (terlaksananya mimpi) itu, satu kemenangan yang dekat (masa berlakunnya).


[48.28] (Allah yang menyatakan itu) Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad, s.a.w) dengan membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar (ugama Islam), supaya Dia memenangkannya dan meninggikannya atas segala bawaan ugama yang lain; dan cukuplah Allah menjadi Saksi (tentang kebenaran apa yang dibawa oleh RasulNya itu).


[48.29] Nabi Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam). Engkau melihat mereka tetap beribadat rukuk dan sujud, dengan mengharapkan limpah kurnia (pahala) dari Tuhan mereka serta mengharapkan keredaanNya. Tanda yang menunjukkan mereka (sebagai orang-orang yang soleh) terdapat muka mereka - dari kesan sujud (dan ibadat mereka yang ikhlas). Demikianlah sifat mereka yang tersebut di dalam Kitab Taurat; dan sifat mereka di dalam Kitab Injil pula ialah: (bahawa mereka diibaratkan) sebagai pokok tanaman yang mengeluarkan anak dan tunasnya, lalu anak dan tunasnya itu menyuburkannya, sehingga ia menjadi kuat, lalu ia tegap berdiri di atas (pangkal) batangnya dengan keadaan yang mengkagumkan orang-orang yang menanamnya. (Allah menjadikan sahabat-sahabat Nabi Muhammad, s.a.w dan pengikut-pengikutnya kembang biak serta kuat gagah sedemikian itu) kerana Ia hendak menjadikan orang-orang kafir merana dengan perasaan marah dan hasad dengki - dengan kembang biaknya umat Islam itu. (Dan selain itu) Allah telah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari mereka, keampunan dan pahala yang besar.


Latar Belakang pembicaraan

Asbab An Nuzul Al-Fath.· Surah Madaniayyah.
· Diturunkan pada tahun ke enam hijrah, 3 tahun selepas turunnya surah Muhammad.

· Rasullullah s.a.w bermimpi beliau bersama orang-orang Islam akan memasuki Makkah dengan kepala bercukur dan bergunting.

· Pada waktu tersebut, kaum musyrikin Makkah telah melarang mereka memasuki Makkah walaupun pada bulan-bulan haram.

Peristiwa Hudaybiyyah.

Walaupun rasullullah telah berjaya menubuhkan sebuah masyarakat islam di madinah, masih terdapat saki baki kaum yang tidak beriman dengan Allah natarnya ialah orang munafik yang pura-pura beriman, tetapi mengaku beriman dengan allah demi kepentinfan diri mereka. Antaranya dapat dilihat pada sikap orang arab Badwi yang berlengah-lengah dengan arahan Rasullullah untuk keluar bersama beliau untuk ke Makkah.Pada wakti itu, Rasullullah telah berniat untuk mengerjakan umrah tanpa berniat untuk berperang malah ingin masuk dalam keadaan aman dan damai ke kota tanah air yang dicintainya itu.Namun rasullullah bimbangkan ancaman keras oleh pihak musyrikin Quraysh yang sedang bermusuh dengan orang-orang Islam.Rasulullah bersabar dengan sikap mereka . kaum ansar dan muhajirinlah yang menemani Rasullullah s.a.w.


Apabila Musyrikin Quraisy mendengar khabar ini, mereka telah keluar beramai-ramai untuk menghalang Rasullullah dan rombongannya dari memasuki kota Makkah. Kemudian Rasullullah bersama pengikutnya menukar arah perjalanan yang ditunjuk oleh seorang lelaki dari bani Aslam dari kalangan mereka. Jalan tersebut sukar dan berbatu batu.Kemudian kaum Quraisy menyedari akan penukaran arah perjalanan Rasullullah apabila ternampak kepulan debu dari perjalanan rasullullah lalu merea lari mendapatkan Rasullullah s.a.w.Di dalam perjalanan, tiba tiba unta Rasullullah melutut tidak mahu bergerak lagi. Pengikut rasullullah pada masa itu menyangka unta Rasullullah sudah keletihan tetapi sebenarnya unta tersebut telah dihalang oleh kuasa yang telah menghalang tentera-tentera bergajah abrahah dari memasuki Makkah pada suatu masa dulu.


Dari kisah ini, kita dapat melihat betapa tenang dan yakinnya Rasullullah apabila sentiasa mendapat petunjuk dan perlindungan dari Allah.Rasullullah meminta rombngannya berhenti di tempat tersebut sahaja dahulu. Oleh kerana wadi tempat berhentinya mereka itu ketiadaan air, maka Rasullullah menyuruh seorang dari sahabatnya memacak anak panah Rasullullah lalu terpancarlah mata air dari tempat itu.Utusan Demi Utusan.Quraisy menghantar utusan demi utusan kepada Rasullullah kerana tidak berpuas hati dengan tindakan Rasullulah. Antaranya ialah Budayl Ibn Warqa' Al Khuzaie , Mukraz ibn Hafs ibn Al Akhyaf, al Hulays ibn Alqamah/ ibn Zaban, Urwah ibn Mas'ud bapa saudara Al-Mughirah ibn Syu'bah(pengikut rasullullah ketika itu).Rasullullah juga menghantar utusannya keada Quraisy bagi menyatakan hasrat mulianya tetapi orang yang diutus itu cuba dubunuh oleh kaum Quraisy tetapi telah dihalang oleh kaum Hubsyi.


Unta kepunyaan Rasullullah bernama Ath Tha'lab yang ditunggang oleh utusan tersebut juga telah disembelih mereka.Kemudian kaum Quraisy Mekah telah menghantar 40 /50 orang tentera untuk menyerang salah seorang sahabat nabi di tempat perkemahan nabi tetapi telah berjaya dtangkap oleh tentera-tentera Islam dalam rombonagn itu lalu dibawa kepada rasullullah. Rsullullah telah memaafkan dan membebaskan mereka. Tentera Quraisy yang tidak mengenang budi dan biadab itu telah melontar pula tentera Rasulullah dengan batu-batu dan anak panah.Tidak lama kemudian, Umar dipanggil oleh Rasullullah untuk dijadikan utusan ke Mekah tatpi oleh kerana umar ramai musuhnya dari kalangan kaum musyrikin Mekah itu, maka umar digantikan dengan uthman keraan lebih ramai pengaruh di Mekah.


Setelah sampai di Mekah dan bersemuka dengan kaum Musyrikin Mekah, uthman dibenarkan untuk bertawaf, tetapi Uthman bertegas untuk menunggu Rasullullah bertawaf dahulu.Setelah itu Uthman ditahan disisi mereka.Di kalangan rombongan Rasullullah telah tersebar khabar angin mengatakan Uthman telah dibunuh lantas Rasullullah mengadakan Baiah Ar-Ridhwan.


Tidak lama kemudian sampai pula berita bahawa khabar angin yang mengatakan Uthman telah dibunuh itu tidak benar.Suhayl Ibn A'mir telah dihantar oleh pihak Quraisy bagi tujuan berdamai.Perjanjian Hudaybiyyah TermeteraiSewaktu perjanjian ditulis (ditulis olh Ali), berlaku sedikit ketidaksehaluan apabila suhayl keras kepala menyebabkan rasullullah bersabar dan mengalah dahulu.ia berkaitan dengan permulaan tulisan dengan kalimah 'bismikallahumma' dan keengganan suhyl mengaku 'Muhammad Rasullullah'. Walaubagaimanapun, perjanjian tersebut selamat ditulis hingga ke syarat terakhir walaupun perjanjian tersebut berat sebelah keran berpihak kepada kepentingan Musyrikin Mekah. Rasullullah akur kerana beliau tahu dan yakin dengan hikmah yang tersembunyi yang disediakan oleh Allah.


Antara isi perjanjian tersebut ialah tentang:

· Gencatan senjata selama 10 tahun.

· Pemulangan mana-mana orang Quraisy yang masuk ke pihak Muhammad tanpa keizinan walinya tetapi tidak kepada mana-mana orang Muhammad yang masuk ke pihak Quraisy

· Tidak menceroboh, tidak mencuri, tidak mengkhianati.

· Sesiapa sahaja bebas untuk pilih memasuki dari mana-mana pihak yang mengadakan perjanjian.

· Pihak Muhammad akan pulang pada tahun tersebut, dan dapat memasuki Makkah pada tahun hadapan setelah orang-orang Quraisy keluar.

· Dapat tinggal di Makkah hanya selama 3 hari sahaja.

· Hanya dibenarkan membawa senjata seorang penunggang dan pedang tersebut hendaklah dimasukkan ke dalam sarungnya.


Kemudian berlaku pula kisah sedih Abu Jandal,anak Suhayl yang melarikan diri daripada kaum musyrikin Mekah yang menyeksanya. Suhyl mendapatkannya dan menamparnya . Perjanjian telah termeterai maka Abu Jandal ditarik untuk dipulangkan kepada kaum Musyrikin sedangkan Abu Jandal berteriak kepada kaum muslimin. Rasullullah menenangkan Abu Jandal dan menerangkan apa yang telah berlaku.Abu Jandal menghormati keputusan rasullullah dan perjanjian yang telah dibuat.

Setelah setelah perjanjian tersebut, Rasullullah telah menyuruh sahabat-sahabatnya menyembelih unta-unta korban dan bercukur. Rasullullah telah menyuruh sebanyak 3 kali tetapi tida siapa yang melakukannya lantaran terlalu sedih dan kecewa dengan keadaan mereka. Betapa kesabaran dan kesetian mereka telah diuji sehingga ke tahap itu.Ummu Salamah telah menasihati rasullullah melakukannya dahulu. Ternyata mereka mengikut perbuatan rasulullah setelah melihat Rasullullah melakukannya tetapi mereka hampir bergaduhan krn terlalu kecewa.


Rasullullulah berdoa kepada orang2 yang bercukur kerana mematuhi Rasullullah dengan ikhlas.Sewaktu Rasulullah berangkat untuk pulang ke Madinah, beliau telah menerima wahyu. Inilah Asbab An Nuzul surah Al Fath..Surah Al- fath diturunkan untuk memberi ketengan dan khabar gembira kepada orang Islam yang bersama-sama nabi ketika itu. Ia juag untuk memantapkan iman dan keyakinan mereka kepada Allah di samping menyatakan penjelasan dan redho Allah kepada mereka.

Seulas bicara dari akhlak Rasulullah s.a.w…..

Rasulullah tidak bertolak ansur kepada perkara yang bukan haq, berpendirian teguh dalam keyakinannya kepada Allah..

Sekalipun keputusannya melukakan hati sahabatnya yang dicintai..kebenaran tetap kebenaran..

Rasullullah bertajarrud, Akidah yang benar membuahkan keputusan yang tepat..

"Aku hanyalah hamba Allah dan rasulNya, aku tidak akan melanggar perintahnya dan Dia tidak akan mengecewakanku…"-Rasulullah s.a.w.

Sedamai janji Ilahi..

Hanisah bt Wanasan
14 Disember 2007
12.28 pm

Rujukan: Tafsir Fi Zilalil Qur'an.


Tafsir bagi ayat seterusnya: Rujuk link:

Tafsir surah al Fath: Ayat 1-3.
Tafsir surah al Fath: Ayat 4-5.
Tafsir surah al Fath: Ayat 6-7.

No comments:

Post a Comment

Selamat Datang... Kita Mendidik Kerana Allah

Dengan nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Mengasihani…

Assalamualaikum wa rahmatullahhi wa barakatuhu.

Salam setulus hati buat para sahabat-sahabatku, para muaddib yang bersama-sama mengorak langkah dalam perjuangan. Kita semua adalah muaddib, pembentuk adab. Mengapa ana menekankan konotasi ‘AL-Muaddib di sini berbanding Al-Muallim, atau Al Mursyid? Kerana Al Muaddib ialah insan yang membentuk akhlak, satu konotasi yang membawa maksud terus kepada matlamat akhir (hadaf al a'liyy) bagi tugas seorang pendidik .












Inilah tugas seorang Da’e. Mendidik insan, memanusiakan. (berusaha membentuk manusia yang kembali kepada fitrahnya- tunduk dan patuh kepada RabbNya)
Sahabatku, setiap individu telah tercatat padanya tugas dan amanah masing-masing yang perlu dikemudikan dengan penuh kesabaran saban hari.





Apa tugas seorang manusia?

1) Sebagai hamba
2) Sebagai Khalifah
3) Sebagai Da’e





Sebagai hamba,hak-hak seorang hamba perlu dilakukan. Sebagai Khalifah, kewajipan kita ialah menunaikan amanah sebagai ‘seorang yang mengurus (mengikut kemampuan seorang hamba) dan sebagai da’e, kita mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, mengajak manusia tunduk dan patuh pada Allah dengan penuh ketaqwaan.






Dan wahai AL Muaddib, tugas yang tertulis untuk kita adalah berjuang membentuk manusia yang berfungsi sebagai hamba, khalifah dan da’e yang baik. Itulah tugas kita dari satu sudut sebagai mata rantai perjuangan.






Menimba Ilmu, menjaga akhlak, menyalurkan ilmu, membentuk dan mendidik akhlak diri dan mad’u (anak-anak, khususnya kepada Muaddib yang akan berjuang di bidang pendidikan) bukanlah suatu usaha yang mudah.






Kesabaran, Istiqamah, kemahuan dan Azam, serta kesedaran tanggungjawab menjalankan amanah ini perlu dipastikan sentiasa segar buat jiwa, sesegar cinta kita pada perjuangan, jihad.. Ya, dalam konteks yang sama, jihad kita ialah untuk memanusiakan manusia.,Memastikan anak-anak ini mendapat tarbiyyah di peringkat awal supaya laluan mereka untuk menjadi jundiy yang berdiri teguh di saff tenteraNya menjadi mudah, ..InsyaAllah, Walau apapun, hanya Allah yang layak memudahkan segala urusan hambanya, milik Allahlah bagi setiap jiwa, ruh, jasad, niat dan usaha kita.







Wahai sahabat-sahabatku, diri yang penuh dhaif ini menyeru kita bersatu tega mempertahankan manhaj pendidikan yang benar, kaedah pendidikan asli yang diajarkan Rasullullah, menapis segala bentuk doktrin pendidikan orientalis, yahudi atau nasrani yang telah lama cuba mengucar-kacirkan sistem hidup dan pemikiran kita.




Sama-samalah kita berusaha menjernihkan anak-anak yang akan kita didik ini dengan kefahaman Islam yang sejati.






InsyaAllah… ikhlaskan niat tugas mendidik ini untuk Allah semata, pasakkan keyakinan bahawa kemenangan itu telah disediakan, yakin dengan janji-janjinya , suburkan kesabaran dalam menghadapi mehnah…




“Dari Sahabat Annas bin Malik r.a berkata, Rasulullah s.a.w bersabda, bahawa Allah Azza Wa Jalla berfirman:
Orang yang berjuang di jalan Allah, dia menjadi tanggunganku, jika aku memegangnya (mengambil nyawanya) aku wariskan syurga kepadanya. Dan jika aku mengembalikannya ( tidak mati dalam perjuangan), aku kembalikan dia dengan pahala atau ‘harta rampasan’(hasil)… “


( Hadith Sahih)